Selasa, 01 November 2011

Cinta dari langit itu yang seperti apa yah?

Sedang menenagkan diri. Sedang mengatur napas. Membuatnya teratur. Sedang ingin tersenyum.
Melewati gejolak jiwa yang bergumul di rongga dada beberapa menit yang lalu. hingga jemari saat itu tegas menekan huruf-huruf dan merangakainya menjadi tulisan ini:


Malam ini aku bercermin. Benar-benar ingin bercermin. Ingin lekat dengan cermin dan mengenal siapa aku yang di dalam cermin itu. Aku melihat diriku. Kelihatannya lelah. Oh, mungkin karena terlalu capek. Capek karena kuliah, mungkin juga karena organisasi. Oh, atau bahkan capek karena banyak disibukkan dengan hal yang masih kurang mempunyai manfaat. Ada Kantung mata terbentuk. Karena banyak melek di malam hari untuk menyelesaikan amanah2 tertulis ataukah karena terlalu banyak menatap monitor untuk facebook-an???
Astaghfirullah.... Lia, itu bercermin dalam pengertian yang cetek.
Lalu, harus bagaimana aku bercermin?
Coba kau lihat saudara-saudaramu. Lihatlah mereka. Kamu sering mengeluh kenapa mereka begini kenapa begitu. Padahal harusnya kan seperti ini. Kamu selalu protes. Kenapa dia gak perhatian. Kenapa dia tak peduli. Kenapa dia tak menyapaku pagi kemaren??
Ya Allah, aku ingin semuanya malam ini. Ingin kawan2 seperjuangan bisa kudatangkan dalam satu meja bundar dan mengeluarkan semua kekesalanku. Ingin mereka tahu. Ukhti, mari bersama memikul amanah ini. Bukankah bersama itu lebih indah? Bukankah bersama itu lebih ringan?
Aku kembali bercermin. Menemukan retak-retak dalam bayangan.
Hingga... Angin penyejuk itu datang. Muslim yang satu adalah cermin untuk saudaranya yang lain. Maka ketika si muslim menemukan retak dalam bayangnya. Bukanlah bayang itu yang coba di tutupi retakannya. Sungguh, dirimu sendirilah yang butuh diisi celah retaknya, sampai bayang yang terlihat di cermin adalah bayang tak bercelah.
Sungguh, cermin tidak pernah bohong. Ia hanya akan menampilkan bayangan sesuai bentuk aslimu. Cermin itu jujur.
 ***
Beristighfar, 
ya Allah.. Cinta dari langit itu yang seperti apa??
Aku ingin memilikinya. Aku ingin menggenggamnya. Aku ingin menebarkannya... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar