Kami berdua,
berdua-duaan. Hihihi asyeek!
Dua hari tidak pernah jauh dari kompor. Ya, this time is to cooking2...
horeee... Memasak banyak memberikan pengajaran bagi kita. Di dapur kecil itu,
kami saling mengenal. Jauh dari yang aku bayangkan. Saat itu di hari kedua, kami
hanya berdua juga. Berdua saja tak ada yang lain. Karena yang lain sedang
menikmati hari tenangnya di rumah. Berbeda, Aku dan Reni memilih menikmati hari
tenang di kos.
Kesurupan,
sambal terung dan Kepribadian. -_-‘
Entah apa yang terjadi. Tanggal 31 Desember di penghujung tahun 2011
itu kami seperti kesurupan. Nafsu makan tak bisa ditahan. Gila abisssss...
semua makanan di lemari dingin itu ludes! Tak terkecuali pohon rambutan di
sebelah kos kami ikut kena efek kesurupan. Hahahaha... ampun!
Memasak mengungkap sisi asli dari diri kita. Sisi asli yang sering
berusaha untuk kita simpan. Semua seperti terlihat gamblang saat itu. Tanpa sekat
sedikitpun. Wushshsh.... jetha wela-wela.
Hari pertama kami memasak sambal terung. Tau nggak? (pasti nggak
tahu, hahahah). Terung yang kami masak itu akhirnya terpakai setelah hampir 3
minggu di kulkas. Weleh weleh.. nek wis
kesurupan apapun jadi lah... hehehe. Dengan bumbu seadanya. Just cabe rawit 3 buah, bawang merah dan
bawang putih yang kami layukan dengan di goreng. Tak ada maksud lain hanya
untuk mempermudah saat dihaluskan dalam cobek. d(^_^).
Akhirnya secobek kecil
sambal terung mengobati kesurupan kami. Mungkin lebih tepatnya mengobati rindu
pada masakan ibuk di rumah. Meski hanya pedas dan asin yang membalut terung
goreng kami sudah cukup puas. Alhamdulillaah,
kenyang..
Sekali lagi memasak banyak mengungkap sisi kepribadian kita.
Bagaimana pribadi membuat keputusan dalam hidup juga bisa terbaca saat memutuskan
bumbu dapur apa yang akan diambil. Pribadi yang tegas, percaya diri dan berani
akan terlihat dari bagaimana dia mantab mengambil bumbu-bumbu itu dari
tempatnya. Tanpa banyak bertanya dan minta pertimbangan. Pribadi yang senang
menerima dan meminta pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam hidup akan
terlihat saat ia bertanya kepada partner
masaknya tentang bagiamana pendapatnya
jika ia mengambil bumbu sejumlah ini. Dari yang percaya diri, senang menerima
masukan dari orang lain sampai peragu terlihat dengan jelas. Memasak memang
mengungkap banyak sisi dari diri kita. Aku menyadarinya dan I Love it! J
Memasak juga menambah khazanah kita tentang kekhasan masakan berbagai
daerah. Dari Jogja yang dominan manis sampai Kudus yang manis banget. Seperti akuuuu..
hahaha. Gak boleh protes! (~_~)
Memasak dan
Menemukan kekurangan diri
Aku ingin melakukan kegiatan yang bisa membuatku lebih menikmati
hidup ini. Lebih memaknainya dan menghargainya ^^. Ini salah satunya. Memasak. Sederhana
tapi sarat makna ^o^
Dalam perjalanan hidupku, aku menyadari betapa masa lalu itu ikut
memberi andil dalam diriku yang sekarang. Ya Allah.. aku ingin berdamai dengan
masa lalu.. masa lalu yang merindukan sosok Bapak.. Aku mencintai Bapak. Sangat
cinta.. T.T
Kekeruangan diriku tak luput juga tampak dengan jelas di dapur
kecil kos kami. Ternyata aku orangnya gak
sabaran dan pengennya cepet. Kadang tergesa-gesa dalam mengambil keutusan
seperti saat tergesa mengambil garam. Alhasil sambalnya keasinan. Bukan pengen
nikah lhoooo... wkwkwkwk
Lia, belajarlah untuk menghargai tahapan dan prose. Ok-ok, kataku. (Gua
lagi ngobrol sendiri, bos..! jangan protes lagi. Haha)
Dari Dapur
sampai Mengingat Bapak
Kami jarang ngobrol. Setidaknya tak sesering dahulu saat aku masih
kanak-kanak. Bapak di mataku adalah pahlawan. Aku merindumu, Bapak... sangat
rindu.
Bapak adalah orang yang keras. Anak-anaknya sering kena marah.
Allah, aku memaafkannya..
Kehidupan mengajari kita tentang banyak hal. Semua orang, siapa
saja bisa menjadi guru bagi kita. Tapi semua itu masih mensyaratkan kita untuk
menjadi murid yang cerdas. Yang pandai menyaring, memilih dan memilah. Allah,
sayangi bapak hamba...
Semua hanya tentang komunikasi, aku yakin tak ada yang terlambat...
Allah beri kami kesempatan itu.. v.v
Berhenti
bersedih dan Ayo Masak Lagi!
Yaah, ayo segera hapus duka dan mari masak kembali... \(^o^)/
Kali ini bakwan jagung dan sayur bayam bening! Pagi-pagi
keringetan. Joss poko’e.. Masakan kami
dijamin sehat karena higienis dan anti MSG. Mau- mau?