Senin, 30 Januari 2012

Membungkus kisah hari ini, Allah jadikan hamba pemimpin yang amanah


Bahwa siapapun bisa menjadi guru bagi kita. Selayaknya seorang murid yang cerdas, pandai memilah mana yang perlu untuk diambil dan mana yang ditinggalkan saja. Allah benar-benar ingin kita mengerti dengan cara-Nya. Mencerdaskan dengan apapun yang menyapa kita. Membuat mengerti hal-hal yang sebelumnya belum kita pahami. Membuat kita menyadari dan memaknai kejadian-kejadian sarat hikmak tersembunyi.
Termasuk beberapa hari ini, Allah ingin aku membaca. Ya, itu intinya. Ketika niat hati ingin membeli dan harus ditangguhkan karena uang saku yang terlampau ngepas, Ada saja ilmu itu datang. Maha besar Allah...
Aku menyadari, karena amanah yang sekarang ditumpukan di pundak ini. Ditambah dengan sekuat tenaga untuk ikhtiar dan jika rencana kita bertemu dengan kehendak Allah maka itulah takdir.
Sedari kemarin jantung ini berdebar, menyambut amanah yang tak ringan. Hanya ingin menganggap semua yang dari Allah adalah istimewa. Maka yang istimewa itu yang kita perlakukan lebih. Yang kita usahakan kesempurnaannya. Maha Besar Allah. Aku ingin sekali bisa dekat dengan-Nya. Dekat artinya mencintai dan ber-raja’ untuk dicintai juga. Karena ketika sang Khaliq sudah cinta, maka apa yang tidak untuk kita?  
Detik saat dibacakan keputusan tim Formatur GS2, terngiang pidato sayyidina Umar Bin Khattab saat beliau diangkat menjadi kholifah. Menderu dan merinding rasanya. membayangkan kedahsyatan kata-kata beliau yang menghipnotis sahabat-sahabat saat itu. Hingga hati ikhlas menerima dan tunduk. Hingga air mata menetes dan muncul dukungan untuk kholifah saat apa yang dilaksanakan adalah kebenaran dan ada juga keberanian untuk menegur jika Sang Al Faruq khilaf.
Semua tentang hari ini ingin aku bungkus dengan mengucap satu kata, Allah Jadikan Hamba seorang pemimpin yang amanah.. Amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar