Bagian inipun adalah cerita dari persaudaraan kita
Bagai angin pagi yang berhembus sejuk
Ia menggoyangkan rumput-rumput kering di kalbu
Menumbuhkan benih kesadaran akan suatu alpa
Kita berlari bersama
Ingin merengkuh bulan di angkasa
Ana, antum dan mereka
Namun tanpa kita sadari
Langkah ini terlalu cepat mungkin
Atau Terlalu tergesa-gesa mungkin
Hingga saat kita menoleh kebelakang
Banyak pasang kaki lain yang berjarak beberapa hasta
Angin pagi berhembus di musim kemarau
Meninggalkan retakan di tanah-tanah kering
Kita berhenti di atas Tanah dimana Kita bediri
Merasa ketakutan kalau-kalau hentakan kaki ini menambah
panjang retakan
Kemudian Kita putuskan untuk diam
Menunggu bekas tapak-tapak kita
Menjadi berganda oleh tapak pasang kaki lain
.:Untuk Ana dan Antum yang mencintai A
Tidak ada komentar:
Posting Komentar